softfood – Jepang, sebuah negeri yang terkenal akan keindahan alam dan sejarahnya, memiliki banyak jalur perjalanan yang menghubungkan masa lalu dengan masa kini. Salah satu jalur yang memancarkan pesona sejarah adalah Nakasendo, sebuah rute kuno yang menghubungkan Kyoto dan Edo (sekarang Tokyo). Berada di antara pegunungan yang indah, jalur ini menawarkan perpaduan antara alam yang memukau dan jejak sejarah Jepang yang kaya.
Nakasendo, yang berarti “jalan tengah gunung,” adalah salah satu dari lima jalur utama selama periode Edo (1603–1868). Jalur ini berfungsi sebagai penghubung strategis antara Kyoto dan Edo, melewati pegunungan yang indah di wilayah Honshu. Tidak seperti Tokaido, jalur terkenal lainnya yang melewati pesisir, Nakasendo menawarkan rute yang lebih tenang melalui dataran tinggi dan lembah.
Jalur ini memiliki 69 pos perhentian atau shukuba, yang dulunya menjadi tempat para pelancong beristirahat server jepang. Para samurai, pedagang, dan bahkan bangsawan sering menggunakan jalur ini, menjadikannya salah satu jalur perdagangan dan komunikasi penting pada masa itu.
Pesona Alam dan Budaya
Di sepanjang Nakasendo, para pelancong akan menemukan desa-desa tradisional yang terawat dengan baik, seperti Magome dan Tsumago. Kedua desa ini terkenal karena mempertahankan suasana zaman Edo, dengan bangunan kayu klasik, jalan berbatu, dan lanskap yang menawan.
- Magome: Terletak di prefektur Gifu, desa ini dikelilingi oleh pegunungan hijau yang mempesona. Pelancong dapat menikmati pemandangan indah Gunung Ena di kejauhan sambil berjalan melalui jalanan berbatu yang bersejarah.
- Tsumago: Desa ini terkenal sebagai salah satu tempat terbaik untuk merasakan atmosfer zaman Edo. Tsumago mempertahankan peraturan ketat agar tidak ada perubahan modern yang mencolok, sehingga para pengunjung benar-benar merasa seperti kembali ke masa lalu.
Selain desa-desa ini, jalur Nakasendo juga menawarkan pemandangan alam yang memukau, seperti hutan cemara, sungai yang jernih, dan ladang bunga liar, yang berubah warna sesuai musim.
Aktivitas yang Dapat Dilakukan
- Berjalan Kaki di Jalur Bersejarah
Jalur Nakasendo sangat cocok untuk trekking, terutama di bagian antara Magome dan Tsumago yang populer. Perjalanan sejauh 8 kilometer ini dapat ditempuh dalam waktu sekitar 2-3 jam, melewati hutan dan perbukitan yang menenangkan. - Menginap di Ryokan Tradisional
Pelancong dapat merasakan pengalaman unik dengan menginap di ryokan (penginapan tradisional Jepang) yang ada di sepanjang jalur. Penginapan ini sering kali menawarkan makanan khas daerah dan suasana yang autentik. - Menikmati Hidangan Lokal
Di sepanjang Nakasendo, pengunjung dapat mencicipi hidangan khas seperti gohei mochi (kue beras panggang dengan saus kacang manis) dan soba, yang dibuat dari bahan lokal berkualitas tinggi.
Tips untuk Menjelajahi Jalur Nakasendo
- Waktu Terbaik untuk Berkunjung: Musim semi dan musim gugur adalah waktu yang ideal, dengan bunga sakura bermekaran di musim semi dan daun-daun berubah warna menjadi merah dan kuning di musim gugur.
- Pakaian yang Tepat: Gunakan pakaian dan sepatu yang nyaman untuk berjalan kaki, terutama karena jalur ini melintasi medan berbatu dan tanjakan.
- Panduan atau Peta: Bawa peta atau gunakan panduan lokal untuk memastikan Anda tidak tersesat, terutama di bagian-bagian yang jarang dilalui wisatawan.
Jalur Nakasendo bukan hanya sekadar rute perjalanan, tetapi juga cerminan sejarah dan budaya Jepang. Dengan melintasi jalur ini, pelancong dapat menikmati keindahan alam yang memukau sekaligus menyelami jejak masa lalu. Baik Anda pecinta sejarah, penggemar trekking, maupun pencari pengalaman autentik, Nakasendo adalah destinasi yang wajib dikunjungi. Jalur ini tidak hanya menghubungkan Kyoto dan Tokyo secara geografis, tetapi juga menghubungkan hati para pelancong dengan sejarah yang hidup di setiap langkahnya.